Mahasiswa Teknologi Rekayasa Internet Polinela Raih Silver Award di Ajang International Social Entrepreneurship Business Pitching Competition

 




Prestasi gemilang di kancah internasional kembali ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Internet (TRI), Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Tim mahasiswa yang tergabung dalam Smart Barber+ Polinela Team berhasil menyabet Silver Award (Medali Perak) dalam ajang bergengsi International Social Entrepreneurship Business Pitching Competition.

Kompetisi kewirausahaan sosial tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Politeknik Metro Betong Sarawak (PMBS), Malaysia, yang berlangsung pada 7–27 Oktober 2025.

Dalam kompetisi ini, tim Polinela mempresentasikan proyek inovatif berjudul "SmartBarber+: Bridging the Sustainable Digital Divide for MSME Barbershops". Inovasi ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital yang dialami oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di sektor jasa pangkas rambut (barbershop), agar dapat bersaing di era digital secara berkelanjutan.

Tim Smart Barber+ Polinela terdiri dari lima mahasiswa berbakat angkatan 2023 dan 2024, yaitu:

  1. Muhammad Yusfa A’lam (23758047)

  2. M. Patih Mahar Semesta (24782081)

  3. Nazheef Zihni Gumilang (24782024)

  4. Arko Fernanda Wibawa (24782006)

  5. Arfal Malik Gibran (24782005)

Keberhasilan ini tidak lepas dari tangan dingin dosen pembimbing, Dr. Ir. Septafiansyah Dwi Putra, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., yang secara intensif mendampingi tim dalam mematangkan konsep teknologi maupun model bisnis sosialnya.

Dr. Ir. Septafiansyah mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian anak didiknya.

"SmartBarber+ bukan sekadar aplikasi, tetapi sebuah gerakan sosial berbasis teknologi untuk menaikkan kelas UMKM barbershop lokal. Penghargaan Silver Award di Malaysia ini membuktikan bahwa mahasiswa Teknologi Rekayasa Internet Polinela mampu menciptakan solusi rekayasa yang relevan, solutif, dan diakui secara global," ujarnya.

Kompetisi di Politeknik Metro Betong Sarawak ini diikuti oleh berbagai peserta dari negara-negara ASEAN, di mana setiap tim ditantang untuk menyajikan ide bisnis yang (pitching) tidak hanya profitable, tetapi juga memiliki dampak sosial yang kuat.

Perwakilan tim, Muhammad Yusfa A’lam, menyampaikan bahwa tantangan terbesar dalam kompetisi ini adalah meyakinkan juri internasional mengenai skalabilitas proyek SmartBarber+.

"Kami berusaha menunjukkan bahwa teknologi internet dapat menjadi jembatan bagi tukang cukur tradisional untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan manajemen bisnis yang modern. Alhamdulillah, riset dan kerja keras tim membuahkan hasil manis dengan membawa pulang medali perak untuk Polinela dan Indonesia," ungkap Yusfa.

Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika Politeknik Negeri Lampung untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berani berkompetisi di panggung dunia.