BANDAR LAMPUNG, 1 December 2025 – Program Studi Teknologi Rekayasa Internet, Politeknik Negeri Lampung (Polinela), terus berkomitmen mencetak talenta digital yang siap menghadapi revolusi industri 4.0. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan mata kuliah unggulan "Proyek Mandiri" bagi mahasiswa Semester 5, yang mewajibkan pengembangan sistem teknologi terintegrasi.
Berbeda dengan tugas perkuliahan biasa, mata kuliah ini menuntut mahasiswa untuk tidak sekadar memahami teori, melainkan membangun sebuah ekosistem teknologi yang utuh. Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan menggabungkan empat pilar teknologi utama dalam satu produk inovasi, yaitu: Internet of Things (IoT), Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI), Web Monitoring, dan Aplikasi Mobile.
Standar Kompetensi Internasional
Dosen Pengampu mata kuliah Proyek Mandiri, Ir. Imam Asrowardi, S.Kom., M.Kom., M.Pd., IPM., ASEAN Eng., menjelaskan bahwa integrasi keempat teknologi ini dirancang untuk memastikan mahasiswa memiliki kompetensi Full Stack Engineering yang mumpuni.
"Mahasiswa semester 5 tidak lagi hanya belajar parsial. Melalui Proyek Mandiri, mereka dituntut untuk menyatukan hardware dan software. Mereka harus memastikan data dari sensor IoT bisa diolah oleh AI, lalu hasilnya dapat dipantau secara real-time melalui Website dan Aplikasi Mobile. Ini adalah standar kompetensi yang dibutuhkan industri global saat ini," ujar Imam Asrowardi.
Simulasi Tantangan Dunia Kerja
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus merancang alur sistem yang kompleks:
Sisi Hardware (IoT): Menggunakan mikrokontroler dan sensor untuk mengambil data lingkungan.
Sisi Cerdas (AI): Data tersebut diolah menggunakan algoritma cerdas untuk memberikan prediksi atau pengambilan keputusan otomatis.
Sisi Pengguna (User Interface): Membangun dashboard monitoring berbasis Web dan Aplikasi Android/iOS agar sistem mudah digunakan.
Tingginya standar penugasan yang diberikan oleh Bapak Imam Asrowardi dan tim pengajar ini dirasakan langsung dampaknya oleh para mahasiswa. Penugasan ini memaksa mahasiswa untuk berpikir kritis dan solutif dalam memecahkan masalah nyata.
"Mata kuliah ini sangat menantang karena kami harus mengintegrasikan banyak platform. Namun, bimbingan dari Pak Imam dan dosen lainnya membuat kami mengerti bahwa di dunia kerja nanti, kemampuan integrasi sistem inilah yang paling dicari," ujar Naufaldi, salah satu mahasiswa Semester 5 Teknologi Rekayasa Internet.
Melalui penugasan proyek mandiri yang komprehensif ini, Polinela berharap lulusan Prodi Teknologi Rekayasa Internet memiliki portofolio yang kuat dan siap bersaing sebagai tenaga ahli yang kompeten